Benarkah Cawan Menstruasi Membuat Vagina Longgar?
Kira-kira saya sudah memakai cawan menstruasi selama lima tahun. Dan bisa saya bilang bahwa memakai cawan menstruasi tidak membuat vagina saya longgar. Vagina saya bersama dengan vagina milik orang lain juga dapat berubah terutama sewaktu melahirkan dan saat menua.
Tentu saja seks sendiri tidak akan membuat vagina menjadi longgar. Ketika bercumbu, vagina akan berubah apalagi jika empunya vagina terangsang. Ia akan berubah dengan mengeluarkan cairan vagina dan bersiap-siap untuk penetrasi. Usai seks, ia akan kembali ke ukuran semula.
Begitu pula ketika menstruasi. Saat menstruasi, ukuran serviks berubah sehingga vagina terasa panjang. Ukuran serviks bisa memendek sehingga darah dapat mudah untuk mengalir.
Disaat serviks memendek dan vagina terasa lebih panjang, membuat cawan menstruasi yang saya gunakan mudah untuk masuk dan tetap di tempat. Cawan menstruasi milik saya pun agak besar sehingga muat jika saya letakkan di dalam.
Jika aliran darah saya sudah sedikit, maka perlahan serviks akan kembali keukuran semula. Saya tidak akan nyaman memakai cawan menstruasi yang berukuran besar. Saya akan menggantikannya dengan cawan menstruasi yang kecil dan khusus untuk ketika menstruasi hanya tinggal bercak saja.
Tentunya tubuh perempuan berbeda-beda, dan tak bisa disamakan. Namun inilah pengalaman saya. Jika vagina melonggar maka ia akan kembali dengan sendirinya karena otot-ototnya yang elastis itu.
Kemudian jika terjadi perubahan terhadap ukuran vagina, lantas kenapa? Tubuh sendiri mengalami perubahan seiring dengan penuaan. Apakah kita akan menyalahi perempuan atas proses alami ini?
Mitos yang bilang bahwa cawan menstruasi bisa membuat vagina longgar hanya akan membuat seseorang berhenti mencari akses sanitasi untuk menstruasinya. Ini juga merupakan upaya kontrol terhadap tubuh perempuan.
Jika perempuan tidak mendapatkan akses sanitasi maka ia akan kesulitan melakukan aktifitas. Hal ini akan berdampak ke produktifitasnya. Ia juga dapat dimiskinkan melalui ketabuan menstruasi.
Stigma menstruasi sudah enggak jaman lagi, dan seharusnya kita mendorong kebijakan yang berpihak terhadap kesehatan reproduksi yang baik dan mumpuni. Jika kita tak melibatkan ini maka perempuanlah yang akan kena dampaknya di kemudian hari. Ia bisa terkena infeksi saluran kemih dan organ reproduksinya.
Tentunya perkara produk sanitasi untuk menstruasi ini soal kecocokkan dan enggak bisa dipukul rata semua perempuan bahwa semua perempuan harus cocok. Namun ini bisa menjadi alternatif lain jika kamu tak cocok dengan pembalut atau pembalut kain, dan tampon.
Jadi buat kamu yang mau coba cawan mensttruasi, jangan takut ya!