Seni Berfikir Jernih
Judul diatas adalah sebuah terjemahan dari buku karya Rolf Dobelli. Saya juga awalnya enggak tahu itu siapa Rolf Dobelli, saya hanya diberikan kesempatan untuk membeli buku dan memutuskan membeli buku karya Rolf Dobellie, The Art of Thinking.
Buku ini sangat menarik karena mengulas bagaimana pola pikir manusia sehari hari yang di pengaruhi oleh bebagai faktor. Terutama dimusim pemilu ini dimana kita terpaksa menerima berita mentah dari politisi yang sedang menjilat masyarakat menggunakan media televisi yang ia miliki. Bayangkan iklan iklan yang sudah bertebaran, kita terpaksa menerima semua harapan itu. Itulah manusia memberi harapan dengan mengindahkan segala kebaikannya tapi tak pernah sekalipun mengungkit keburukannya. Dobelli mengungkapkan untuk menanyakan apakah mereka tak sedikit pun mempunyai keburukkan. Dobelli mengajak kita untuk menanyakan kemanakah hasil hasil riset yang menyimpang, dimana hasil survei yang tidak menyatakan keberhasilan, kenapa kita terlalu mudah terkecoh dengan yang ada dan melupakan hal buruk yang kemungkinan terjadi.
Mengaplikasikan pandangan Dobelli pada musim politik kali ini memaksa saya berfikir atas semua kejadian yang diberitakan dimedia nasional. Kebanyakkan saling menjatuhkan, kebanyakkan lagi terlalu menjual diri hingga saya muak. Semua terlihat terlalu bias dan terlihat penuh kecurangan. Hal ini bukan berarti saya berfikir negatif namun Dobelli membuat saya untuk terus berfikir landasan dibalik semua perilaku manusia dan berita berita dimedia massa. Dobelli pun melakukan serangkaian eksperimen seperti tidak membanca berita selama beberapa waktu. Dia menghentikan semua langganan berita dari bentuk fisik sampai elektronik dan hasilnya pikirannya lebih plong dan jernih. Sebenarnya berita berita ini pun tak terlalu berpengaruh banyak dalam mengambil keputusan dihidup kita. Apakah kalian tidak pernah berfikir kenapa orang Indonesia terlalu mengidolakan jalan jalan keluar negeri dan memakai merek dari luar? Itu semua dikarenakan sebuah ide yang dikemas begitu mahal sehingga dapat membeli status sosial. Jangan salah saya pun pernah keperancis, jerman, inggris, belgia dan lainnya, itu bukan masalah untuk saya. Hanya saja bagaimana orang memandang tempat tempat tersebut sebagai sebuah status kedudukkan. Kamu membeli barang yang harganya puluhan hingga jutaan rupiah akan membuat kamu merasa kamu yang paling tinggi diantara teman temanmu. Kamu membeli harga diri dan rasa ingin dihormati.
Dobelli mengajak banyak hal dalam berfikir dan mencermati tiap tindakkan manusia. Saya tidak ada niatan untuk menyindir atau menulis karena merasa iri. Tapi pola pemikiran kita terkadang sangat dipengaruhi oleh banyak hal sehingga kita tak sadar bahwa kita dikendalikan oleh hal hal disekeliling kita.